Weber Deep, Patahan Terbesar di Muka Bumi Berada di Indonesia dan Membentuk Jurang Sedalam 7Km, Apa Dampaknya?

- Jumat, 24 Februari 2023 | 16:11 WIB
lustrasi gempa bumi M 5,2 di Kota Bengkulu Sumatera Utara pada Selasa, 21 Februari 2023 pagi (freepik.com/Wirestock)
lustrasi gempa bumi M 5,2 di Kota Bengkulu Sumatera Utara pada Selasa, 21 Februari 2023 pagi (freepik.com/Wirestock)

AYOJAKARTA.COM - Selain zona subduksi, patahan atau sesar merupakan salah satu penyebab terjadinya gempa bumi.

Gempa bumi yang baru-baru ini melanda wilayah Turki merupakan salah satu guncangan yang disebabkan oleh patahan atau sesar yang teridentifikasi merupakan sesar Anatolia Timur.

Masyarakat pun akhirnya semakin waspada terhadap bencana gempa, apalagi beberapa guncangan sering terjadi awal tahun 2023 ini.

Baca Juga: Tertarik? Ustaz Abdul Somad Ungkap Cara Memanfaatkan Harta Menjadi Pahala yang Mengalir Hingga Akhir Zaman

Namun di balik dahsyatnya gempa yang mengguncang wilayah Turki, masyarakat Indonesia harus tahu bahwa ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa patahan terbesar di dunia berada di wilayah Indonesia.

Dikutip dari sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Australian National University (28/11/2016), para peneliti geologi menemukan sebuah sesar atau patahan besar yang ternyata berada di Laut Banda yang dikenal dengan sebutan Weber Deep.

Lebih lanjut peneliti utama Dr Jonathan Pownall dari The Australian National University (ANU) mengatakan dengan ditemukannya patahan yang berada di ring of fire yang dikenal sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus, dapat digunakan oleh peneliti sebagai acuan bencana tsunami di masa depan.

Dr. Pownall menambahkan bahwa jurang tersebut sebenarnya telah dikenal selama 90 tahun, akan tetapi belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana jurang tersebut bisa terbentuk.

"Jurang itu telah dikenal selama 90 tahun, tapi sampai sekarang belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana jurang itu bisa begitu dalam," kata Dr Pownall.

Dr. Pownall bahkan menyebut jurang yang berada di laut banda memiliki kedalaman 7 km di lepas pantai timur Indonesia terbentuk oleh perpanjangan sepanjang apa yang mungkin merupakan bidang patahan terbuka terbesar yang teridentifikasi di Bumi.

Selain itu beberapa fakta dikemukakan dalam penelitian tersebut yakni terkait ditemukannya bebatuan di dasar laut Banda terpotong oleh ratusan goresan paralel lurus berdasarkan peta beresolusi tinggi oleh ahli geologi dari ANU dan Royal Holloway University of London.

Kerusakan-kerusakan ini menunjukkan bahwa jurang tersebut terbentuk ketika kerak yang lebih besar dari Belgia dan Tazmania terkoyak sejauh 120 km di sepanjang retakan sudut rendah, atau patahan detasemen.

Dr. Pownall mengatakan bahwa patahan yang disebut dengan detasemen Banda merupakan robekan di dasar laut yang terbuka lebih dari 60.000 kilometer persegi.

Untuk diketahui, salah satu gempa bumi dahsyat pernah mengguncang wilayah Laut Banda pada 1 Agustus 1629 silam.

Halaman:

Editor: Aulli R Atmam

Sumber: stekom.ac.id, anu.edu.au

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X