CEK FAKTA: Emosi Jokowi Meledak, Ultimatum Maling Uang Rp300 Triliun Divonis Mati! Kenapa DPR Ketakutan?

AYOJAKARTA – Emosi Presiden Jokowi meladak. Ultimatum para garong uang Rp300 triliun di Kemenkeu divonis mati. Kenapa anggota DPR ketakutan?

Presiden Jokowi coba bersabar, tapi emosinya meledak juga. Ia geram pada maling uang Rp300 triliun di Kemenkeu. Jokowi ancam hukuman mati.

Emosi Presiden Jokowi meledak karena marah pada pencuri uang di Kemenkeu sebesar Rp300 triliun. Jokowi ultimatum vonis mati. DPR kenapa takut?

Baca Juga: CEK FAKTA: Mahfud MD Ngamuk Lepas Kontrol, Dalang Kasus Uang Siluman Rp300 Triliun Jadi Sasaran Amarah?

Preiden Jokowi tampaknya sudah tahu siap actor intelektual di balik kasus uang siluman Rp300 triliun yang kemudian berubah jadi Rp349 triliun di Kemenkeu.

Kasus uang tak bertuan itu bergulir sejak Menkopolhukam Mahfud MD membuat pernyataan dugaan adanya pencucian uang di Kemenkeu senilai Rp300 triliun.

Pernyataan Mahfud MD itu kemudian seperti efek bola salju, karena merembet ke mana-mana. Menteri Keuangan Sri Mulyani pasti yang paling sibuk.

Baca Juga: CEK FAKTA: Presiden Jokowi Bikin Maklumat, Perintahkan Mahfud MD Bongkar Kasus Pencucian Uang Rp349 Triliun!

Sebab kasus pencucian uang triliunan rupiah itu terjadi di kantor-kantor yang dipimpinnya seperti Ditjek Pajak dan Bea Cukai.

Lembaga pengawas transaksi keuangan (PPATK) juga turun tangan. Sibuk menjelaskan status dan identitas uang Rp300 triliun itu.

Belakang anggota dewan yang sangat terhormat juga ikut meramaikan kasus ini. Minimal sudah rapat dengar pendapat dengan PPATK.

Baca Juga: CEK FAKTA: Ancam Pidanakan Mahfud MD, DPR RI Dituding Cari Udang di Balik Batu! Apaan Tuh?

Meski baru dengar pendapat, anggota DPR RI Komis III sudah membuat gebrakan.  Arteria Dahlan, Asrul Sani, dan Benny Harman menuding Mahfud MD bikin gaduh.

Mahfud MD dianggap telah membuka rahasia publik berupa transaksi aneh bin janggal di Kemenkeu senilai Rp300 triliun, terbaru malah Rp349 triliun.

Terutama Arteria Dahlan bahkan dengan gagah berani mengingatkan dan mengancam mempidanakan Mahfud MD.