Terkuak! Alasan Bharada E Mau Jadi Eksekutor Brigadir J, Ternyata Diimingi Hal Ini oleh Ferdy Sambo

AYOJAKARTA.COM - Bharada Richard Eliezer kembali memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J pada Rabu, 30 November 2022.

Dalam kesaksiannya, Richard Eliezer membeberkan alur skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir J.

Dikutip ayojakarta.com dari YouTube Kompas TV pada Kamis (1/12/2022), Ferdy Sambo mulai menyusun skenario sesaat setelah dirinya bercerita kepada Richard Eliezer mengenai peristiwa yang terjadi di Magelang.

“Nanti kamu yang tembak Yoshua yah, karena kalau kamu yang tembak Yoshua saya yang akan jaga kamu, tapi kalau saya yang tembak, tidak ada yang menjaga kita," tutur Richard Eliezer menirukan ucapan Ferdy Sambo.

“Jadi gini Chard, skenarionya di Duren Tiga, jadi nanti skenarionya ibu dilecehkan oleh Yoshua, baru ibu teriak dan kamu dengar kamu respons bahwa Yoshua ketahuan, Yoshua tembak kamu, kamu tembak Yoshua dan Yoshua yang mati," tambahnya.

Baca Juga: Terbongkar, Richard Eliezer Ceritakan Soal Rencana Licik Sambo dan Putri Candrawathi Membunuh Brigadir J

Saat itu, Richard Eliezer tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo yang menyuruhnya untuk menjadi eksekutor dalam rencana pembunuhan Brigadir J.

Richard Eliezer takut karena yang menyuruh dirinya adalah seorang perwira jenderal bintang dua, sedangkan ia hanya seorang Bharada.

Dia menggambarkan perbandingan pangkat dirinya dengan Ferdy Sambo bagaikan bumi dan langit.

Richard Eliezer beranggapan jika dirinya menolak untuk menjadi eksekutor, maka dia akan berakhir dengan kematian sama seperti Brigadir J.

Baca Juga: Bikin Emosi! Kuat Ma'ruf Malah Katakan Hal Ini Ketika Richard Meminta Penjelasan Tentang Apa yang Terjadi

Hal lain yang membuat Richard Eliezer mau menjadi eksekutor adalah karena Ferdy Sambo menjamin keamanannya.

“Sudah kamu tenang aja, kamu aman karena kamu di posisi sedang membela ibu pertama, yang kedua kamu sedang membela diri sendiri, kamu membela diri karena kamu yang ditembak dulu," tutur Ferdy Sambo.

Richard Eliezer yang merasa kacau dan tertekan akhirnya mengiyakan perintah dari Ferdy Sambo.