AYOJAKARTA.COM - Indonesia menjadi negara yang rawan bencana seperti gempa megathrust karena berada pada cincin api pasifik.
Berdasarkan letak wilayah itulah adanya ancaman gempa bumi megathrust dan tsunami dahsyat masih terus membayang-bayangi sebagian wilayah Indonesia.
Dikutip AyoJakarta.com dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), wilayah Jawa Barat (Jabar) di bagian Selatan dan Barat Daya Sumatra menyimpan potensi gempa bumi megathrust. Meski demikian, hal tersebut belum pasti diketahui kapan akan terjadi.
Pakar Tsunami BRIN, Widjo Kongko berbendapat berdasarkan ulasan jurnal "Natural Hazards", gempa bumi megathrust dengan magnitude 8.9 dapat berpotensi tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 34 meter.
"Potensi tsunami ini patut diwaspadai khususnya bagian Selatan Jawa dan Barat Daya Sumatra, dan perkiraan tsunami akan menjalar melalui Selat Sunda memasuki Pantai Utara Jawa dan Tenggara Timur Sumatra," tulis laman resmi BRIN.
Baca Juga: Riwayat Gempa Bumi Terdahsyat yang Pernah Terjadi di Indonesia, Peradaban Dunia Ikut Mencatat
Mitigasi Gempa Megathrust dan Tsunami
Diberitakan Suara.com, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan upaya mitigasi penyelamatan nyawa dari gempa megathrust dan tsunami hanyalah evakuasi.
"Ketika kita bicara tsunami megathrust, maka ketika itu, kita bicara upaya mitigasi nya untuk penyelamatan nyawa, evakuasi, hanya evakuasi," ujar Abdul dalam "Disaster Briefing" diikuti daring di Jakarta.
Abdul mengatakan berdasarkan pengalaman dari gempa Jepang 2011, dengan tsunami hingga 15 meter, diketahui tak satu pun struktur baik buatan manusia dan alam yang bisa menghentikan gelombang air laut.
Pelajaran yang sama juga dipetik dari gempa Aceh pada 2004 silam. Ketika itu tsunami merangsek hingga 3 kilometer ke daratan.
Di Indonesia, kawasan rawan gempa megathrust yang dapat memicu tsunami, yakni Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa, selatan Sulawesi, bagian utara Sulawesi, dan utara Papua.
Baca Juga: Ramalan Jayabaya: Gempa Megathrust Menghantui, Pulau Jawa Akan Terbelah Menjadi Dua
"Ada beberapa tempat yang mungkin di bawah 10 menit tsunami nya udah sampai. Jadi kita benar-benar berpacu dengan waktu, ada atau tidak peringatan dini diterima oleh masyarakat di kawasan pesisir," kata Abdul.
Abdul mengatakan jika guncangan gempa tidak berhenti lebih dari 30 detik, maka 75 persen dapat berpotensi tsunami meskipun terjadinya pelan-pelan, sehingga dibutuhkan upaya evakuasi segera.
Artikel Terkait
Benarkah Sesar Baribis Aktif Akan Timbulkan Potensi Gempa Megathrust 8,9M di Wilayah Jakarta? Simak Kata Ahli
Mengenal Sesar Baribis : Definisi, Wilayah yang Dilewati, dan Ancaman Gempa yang Mengintai
Misteri Gempa Cianjur, Siklus 20 Tahunan? Ini Fakta Mengejutkan, Dampak Bukan Akibat Sesar Cimandiri
Terpopuler! Sesar Baribis Makin Mengancam, Bagaimana Potensi Gempa yang Akan Muncul dan Cara Mitigasinya?
Terkini! Gempa Magnitudo 5.1 Guncang Sarmi Papua, BMKG: Berpusat di Darat