AYOJAKARTA.COM - Dalam nota pembelaan atau pleidoi yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (25/1/2023), Richard Eliezer mengungkapkan kejujurannya tidak dihargai.
Ia mengaku perasaannya hancur dan mentalnya goyah selama menjalani kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Pertama Richard Eliezer bercerita tentang masa-masa awalnya ia menjadi ajudan Ferdy Sambo.
Itu terjadi pada 30 November 2021, di mana pria kelahiran Manado ini dipanggil ke Mako Brimob dan dinyatakan terpilih menjadi driver Ferdy Sambo yang saat itu menjabat menjadi Kadiv Propam.
"Di masa awal-awal pengabdian saya atas kecintaan saya terhadap negara dan kesetiaan kepada Polri khususnya Korps Brimob, saya dipilih menjadi ajudan yang di mana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," kata Richard Eliezer.
Dalam pembelaannya ini, Richard Eliezer mengaku telah dibohongi dan merasa diperalat oleh mantan atasannya Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
"Tidak pernah terpikirkan oleh saya, ternyata oleh atasan di mana saya bekerja memberikan pengabdian kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan hormati. Di mana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada harus mematuhi perkataan dan perintahnya, ternyata saya hanya diperalat kemudian dibohongi dan disia-siakan. Bahkan kejujuran yang saya sampaikan juga tidak dihargai, malah dimusuhi," ungkap Richard Eliezer dikutip ayojakarta.com dari YouTube kompastv live, Kamis (26/1/2023).
Lebih lanjut Richard Eliezer turut menjelaskan bagaimana kepatuhannya terhadap sang atasan, Ferdy Sambo.
Artikel Terkait
Baju Seksi yang Disebut Jaksa Bagian Skenario Pembunuhan Yosua, Putri Candrawathi: Saya Pakai Piyama Sopan
Mengutip Ayat Alkitab dalam Pleidoinya, Richard Eliezer Berharap Ada Setitik Keadilan Untuk Kejujurannya
Tak Tinggal Diam! Putri Candrawathi Melawan JPU hingga Beberkan 12 Bukti Baru dalam Pleidoi, Apa Saja?
Jaksa Bilang Selingkuh dengan Yosua, Versi Netizen Serong Sama Om Kuat , Putri Candrawathi: Itu Fitnah Keji
Menyerang Lewat Pledoi! Putri Candrawati Mengaku Tak Selingkuh, Malah Tuding Yosua sebagai Sosok yang Keji