Bongkar Karakter Richard Eliezer, Pakar Psikolog Ungkapkan Hal yang Mengejutkan: Dia Memang Anak...

AYOJAKARTA.COM - Richard Eliezer, terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J, baru-baru ini telah membacakan nota pembelaan atau pleidoi di persidangan (25/1/2023).

Dalam pembacaan nota pembelaannya richard mengungkapkan permohonan maaf atas apa yang ia lakukan kepada keluarganya.

Dikutip AyoJakarta.com dari kanal Youtube Metro Tv, seorang pakar Psikolog Klinis Liza Merielly Djaprie membongkar karakter Richard Eliezer, usai dirinya membacakan pleidoi.

Baca Juga: Ronny Talapessy Minta Hakim Kabulkan 6 Poin Nota Pembelaan Richard Eliezer Agar Bisa Torehkan Sejarah

Diketahui Liza Marielky Djaprie adalah psikolog yang juga mendampingi dan menangani Richard Eliezer selama persidangan.

Sebelumnya Liza diminta untuk mengomentari bagaimana melihat karakter Richard Eliezer dilihat dari kacamata psikologis apakah selaras dengan apa yang dikatakan saat pembacaan pleidoi.

Liza mengungkapkan hasil pengamatan tentang Richard Eliezer bukan hanya sekali ini, tapi dalam persidangan sebelumnya ia juga sudah mengungkapkan hasil asesmentnya.

Baca Juga: Terkuak! Makna Tersembunyi dari Suara Richard Eliezer di Sidang Pledoi, Pakar Ekspresi Soroti Hal Ini

"Dia memang anaknya sangat baik, dia punya tingkat kepatuhan yang sangat tinggi, dia sangat peduli dengan orang lain," Ungkap Liza.

"Dia selalu berusaha menampilkan yang terbaik untuk dirinya walaupun didalamnya mungkin lagi susah, walauoun didalamnya ada gelisah, cemas, khawatir, " Sambung liza.

Dalam asesment, mengamati karakter seseorang tentu saja tidak hanya melihat dari orang yang bersangkutan saja, tapi juga dari keluarga dan sekitarnya.

Baca Juga: Balasan Mahfud MD ke Richard Eliezer Jelang Vonis Bikin Terenyuh, Menko Polhukam Beri Nasihat Ini: Kamu Harus

Dan hasilnya semua sepakat kalau Rizhard Eliezer ini orang yang suka mementingkan kepentingan orang lain dari pada dirinya sendiri.

Hal tersebut juga terlihat pada saat pembacaan pleidoi, permintaan maaf darinya untuk keluarga, tunangannya, dan kondisi kesatuan, pakar psikologis menyimpulkan bahwa dia selalu memikirkan efeknya buat orang lain.