TEBET, AYOJAKARTA -- Platform e-commerce Shopee Indonesia akhirnya buka suara mengenai informasi yang beredar mengenai aksi demonstrasi dan mogok kerja mitra kurir Shopee Express (SPX) di wilayah Bandung Raya dan Jabodetabek.
Aksi mogok tersebut diduga terkait oleh penurunan tarif upah dari Rp 2.000 menjadi Rp 1.500 per paket. Tagar #ShopeeTindasKurir pun bergema di jagat Twitter sejak akhir pekan lalu.
Executive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja menyatakan bahwa semua informasi tersebut tidak benar.
"Shopee Indonesia dapat memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mitra pengemudi Shopee Express," kata Handhika kepada Ayojakarta, Selasa, 13 April 2021.
Lebih lanjut Handhika mengakui jika saat ini pihaknya mendapat trafik yang tinggi dari pengguna sebagai imbas kampanye 4.4 Mega Shopping Day, sehingga kemungkinan berdampak pada estimasi pengiriman yang lebih panjang.
"Namun, dapat kami pastikan juga bahwa pengiriman barang dari Shopee tetap berjalan dengan normal," ujarnya.
Sebelumnya beredar informasi mengenai aksi mogok dan banyaknya kurir Shopee Express wilayah Jabodetabek yang mengundurkan diri (resign) bersumber dari seorang penulis dan periset Arif Novianto melalui akun Twitter pribadinya dengan username @arifnovianto_id.
Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa kurir Shopee Express yang berada di Bandung Raya dan Jabodetabek melakukan mogok kerja terkait penurunan upah yang diputuskan manajemen Shopee.
"Sejak 5 hari yang lalu, rider Shopee Express di daerah Jabodetabek melakukan mogok kerja. Mereka protes karena upahnya diturunkan dari Rp 5.000 per paket, Rp 3.500 per paket, Rp 2.500 per paket, dan pada awal April menjadi Rp 1.500 per paket. Mereka tak dapat upah minimum dan jaminan sosial," tulis Arif.
"informasi tempat pemogokan adalah di Bandung Raya, bukan Jabodetabek, dilakukan oleh Himpunan Driver Bandung Raya. Sementara di Jabodetabek, karena belum terorganisir, para rider banyak yang memilih off atau resign dari Shopee Ekspress akibat kebijakan tarif terbaru yang ditetapkan," lanjut dia.
Adapun dampak dari pemogokan mitra Shopee Express telah membuat barang-barang di gudang mereka menumpuk, belum bisa dikirimkan ke konsumen, sehingga berdampak pada pengiriman yang lebih lama.
"Jika upah mereka diturunkan jadi Rp 1.500 setiap paket yg mereka kirim ke konsumen, maka kondisi kerja mereka akan semakin berat. Rata-rata 1 paket diantar ke konsumen itu membutuhkan waktu 10 menit, jadi anggap saja 6 paket per jam. 8 jam = 48 paket = Rp 72.000. Motor dan bensin dari driver," tulis Arif lagi.
Meski aksi mogok kerja yang dilakukan oleh kurir Shopee Express telah berakhir, namun tuntutan mereka tidak membuahkan hasil. Pihak perusahaan tetap menurunkan tarif, tapi akan meninjau aturan baru terkait target untuk dapat insentif atau bonus yaitu 60 paket per hari bagi kurir.
Paket Belum Sampai