AYOJAKARTA.COM - Fenomena perubahan iklim menjadi isu yang ramai dibicarkan belakangan ini.
Bagaimana tidak? fenomena ini memang semakin hari kian mengkhawatirkan.
Bukan hanya untuk dunia namun juga Indonesia.
Meningkatnya konsentrasi CO2, cuaca ekstrem, bencana hidrometeorolgi hingga terancamnya keberadaan pulau-pulau kecil serta kenaikan suhu udara adalah contoh nyata perubahan iklim.
Baca Juga: Cegah Perubahan Iklim, bank bjb Raih Dua Penghargaan Emisi Korporasi 2022
Dikutip ayojakarta.com dari Instagram @infobmkg pada Rabu (22/3/2023), tahun 2016 tercatat sebagai tahun terpanas bagi Indonesia.
Nilai anomali tercatat sebesar 0,8 derajat celcius sepanjang periode pengamatan dari 1981 hingga 2020.
Sementara itu di tahun 2019, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali 0,6 derajat celcius.
Lalu pada tahun 2020, Indonesia menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,7 derajat celcius.
Baca Juga: Indonesia Cari Investor Untuk Proyek Perubahan Iklim, Ini Kata Luhut Binsar
Salah satu bukti nyata perubahan iklim yang terjadi di Indonesia adalah mencairnya salju di Jaya Wijaya, Papua.
Salju di Puncak Jaya Wijaya bahkan diperkirakan akan hilang sebelum tahun 2026.
Selain mencairnya salju di Jaya Wijaya, ternyata ada fakta nyata lainnya terkait perubahan iklim di Indonesia.
Baca Juga: Dubes Uni Eropa Ajak Mahasiswa Pontianak Perangi Perubahan Iklim
Artikel Terkait
Jokowi Ungkap Iklim Indonesia Perpendek Umur Virus Corona
Wali Kota Jakarta Pusat Peringatkan Fenomena La Nina Akan Pengaruhi Iklim dan Cuaca
Dubes Uni Eropa Ajak Mahasiswa Pontianak Perangi Perubahan Iklim
Indonesia Cari Investor Untuk Proyek Perubahan Iklim, Ini Kata Luhut Binsar
Cegah Perubahan Iklim, bank bjb Raih Dua Penghargaan Emisi Korporasi 2022