Keistimewan Bulan Muharram 1444 H, Bulan di Mana Allah SWT Menerima Taubat Nabi Adam dan Nabi Daud

- Sabtu, 30 Juli 2022 | 12:09 WIB
Ilustrasi. Ucapan Memperingati 1 Muharram 2022 Penuh Makna dan Harapan, Cocok Dibagikan (Foto: pixabay.com)
Ilustrasi. Ucapan Memperingati 1 Muharram 2022 Penuh Makna dan Harapan, Cocok Dibagikan (Foto: pixabay.com)

AYOJAKARTA.COM—  Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia bagi umat Islam. Pada tahun ini,  Tahun Baru Islam   atau 1 Muharram 1444 H akan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022.

Muharram merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam karena memiliki beberapa keutamaan.

Baca Juga: Film Malam Satu Suro Suzanna, Balas Dendam Sundel Bolong untuk Orang Terkasih, Klik Di Sini!

Ada banyak peristiwa bersejarah dalam Islam yang terjadi di bulan ini, khususnya pada tanggal 10 Muharram. Berikut beberapa peristiwa penting tersebut:

  1. Allah menerima taubat Nabi Adam AS dan Nabi Daud AS pada 10 Muharram sehingga dosa-dosa beliau diampuni.

    2. Allah mengangkat Nabi Idris AS ke langit di tanggal 10 Muharram

  1. Pada tanggal 10 Muharram, perahu Nabi Nuh AS berlabuh di atas Gunung Judd saat air bah menggenangi bumi selama 150 hari. 
  1. Allah mengangkat Nabi Ibrahim AS sebagai khalilullah atau kekasih Allah. 
  1. Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman AS pada tanggal 10 Muharram

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga 1 2022 Pekan Kedua , Diawali PSM Makassar vs Bali United Jumat 29 Juli 2022

    6. Nabi Ayub AS disembuhkan dari penyakitnya oleh Allah di 10 Muharram.

    7. Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan setelah 40 hari                   berada di dalamnya. 

  1. Bertemunya Nabi Yusuf AS dan Nabi Yakub AS setelah berpisah selama 40 tahun.

Bulan Muharram adalah bulan pertama di antara 12 bulan dalam sistem kalender Islam. Bulan Muharram ini memiliki banyak keistimewaan. Mengutip Republika.co.id, Rabu 27 Juli 2022,  berikut ini keistimewaan Bulan Muharram.

  1. Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang pada bulan tersebut diharamkan berperang dan berbuat kezaliman.

“Sesungguhnya, bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah [9]: 36).

Adapun yang dimaksud empat bulan haram itu adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sebagaimana dalam sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Sedangkan yang dimaksud dengan larangan menganiaya diri adalah janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.

  1. Rasulullah menisbatkan Muharram dengan syahrullah (bulan Allah). Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram.” (HR Muslim).

   3. Puasa Asyura 10 Muharram. Berkaitan dengan hal ini, Nabi SAW bersabda, “Berpuasa           pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dosa) tahun                    sebelumnya.” (HR Muslim).

Kemudian, diikuti dengan puasa sunah Tasu'a pada 9 Muharram, dalam sabda Nabi SAW, “Seandainya umurku sampai pada tahun yang akan datang, maka aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR Muslim).

 Baca Juga: 10 Tradisi Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram di Indonesia, Pawai Obor hingga Mabit di Masjid

Halaman:

Editor: Fathul Amanah

Sumber: republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X