Kasus Sifilis Meningkat, Terbaru Penyakit Raja Singa di DIY Melonjak

- Jumat, 26 Mei 2023 | 19:59 WIB
ILUSTRASI - Sifilis (pixabay.com)
ILUSTRASI - Sifilis (pixabay.com)

AYOJAKARTA.COM - Penyakit sifilis atau raja singa mengalami peningkatan pada lima tahun terakhir (2016-2022) menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pada 9 Mei 2023, Kemenkes merilis kasus sifilis menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.

Juru bicara Kemenkes dr Syahril mengatakan presentase pengobatan sifilis di Indonesia terbilang masih rendah.

Baca Juga: NGERI! Kasus di Indonesia Naik 70%, Apa Itu Sifilis? Kenali Penyebab Gejala dan Langkah Pengobatannya

Hanya 40 persen ibu hamil yang menderita sifilis yang telah diobati. Sisanya 60 oersen tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan serta menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.

Rendahnya pengobatan tersebut dikarenakan adanya stigma dan unsur malu yang didapatkan penderita sifilis.

''Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,'' kata dr Syahril.

Sementara itu, menurut data terbaru kasus sifilis telah mengalami peningkatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Para penderita sifilis di DIY didominasi lelaki yang berhubungan seks dengan sesama lelaki (LSL), termasuk heteroseksual.

Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, peningkatan kasus sifilis di wilayahnya lebih dari 100 persen setiap tahunnya sejak 2020 hingga 2023.

Baca Juga: Ngeri! Mengeluh Nyeri Pinggang Lebih dari 2 Tahun, Ternyata Wanita Ini Punya Penyakit Serius

Pada 2020 tercatat kasus sifilis di DIY sebanyak 67 kasus dan pada 2021 meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 141 kasus.

Pada 2022, kasus sifilis kembali mengalami lonjakan menjadi 333 kasus. Di 2023 ini, sudah terdeteksi kasus sifilis sebanyak 89 kasus.

Adapun penularan penyakit sifilis disebabkan oleh tindakan dan gaya hidup yang salah, seperti berganti-ganti pasangan hubungan seksual baik dengan lawan atau sesama jenis.

Halaman:

Editor: Ica Agustin

Sumber: kemenkes.go.id, rejogja.republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X