AYOJAKARTA.COM – Masjid Sheikh Zayed telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada hari ini, Senin, 14 November 2022.
Masjid Sheikh Zayed ini terletak di Kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Ahmad Yani Nomor 128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari.
Acara peresmian Masjid Sheikh Zayed hari ini dimulai pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB dan dihadiri juga oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
- Baca Juga: 3 Tahun bersama, Rey Mbayang Sebut Dinda Hauw 'Ubin Masjid' saat Pertama Bertemu
- Baca Juga: Wanita Ini Ditangkap Polisi Usai Meletakkan Kepala Babi di Depan Pintu Masjid
- Baca Juga: Kebakaran Masjid JIC Diduga karena Ada Kelalaian Pihak Pekerja Saat Renovasi Kubah
Seperti dikutip AyoJakarta.com pada laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag), Kamarudidin sebagai wakil dari Kementerian Agama mengungkap jika Masjid Sheikh Zayed akan menjadi masjid percontohan.
Masjid Sheikh Zayed Solo ini akan diproyeksikan menjadi contoh tata kelola masjid yang profesional bagi masjid-masjid lain di Indonesia.
"Hadirnya Masjid Raya Syeikh Zayed Solo diharapkan menjadi prototipe masjid yang dikelola secara profesional, baik idarah (manajemen), imarah (memakmurkan), dan riayah-nya (pemeliharaan)," kata Kamaruddin di Masjid Sheikh Zayed Solo, Senin, 14 November 2022.
Menurut Kamaruddin, masjid merupakan tempat kontestasi dan diseminasi informasi yang paling dipercaya publik.
- Baca Juga: Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Center Telah Berhasil Dipadamkan, Apakah Penyebabnya?
- Baca Juga: Jakarta Islamic Center Kebakaran, Api Berkobar Melahap Kubah Masjid
Merujuk pada fungsi masjid dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah dan pendidikan agama, konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi dan kewirausahaan di masjid.
"Selain itu, Masjid Sheikh Zayed Solo juga menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata religi, sekaligus menjadi penanda adanya persahabatan dan kerja sama antarbangsa dalam penguatan peradaban Islam yang ramah untuk semua," kata Kamaruddin menambahkan.
Selain menjadi contoh tata kelola profesional, lanjut Kamaruddin, Masjid Sheikh Zayed Solo juga diharapkan menjadi pionir penguatan moderasi beragama.
"Ada kondisi-kondisi aktual kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang membutuhkan adanya suatu formula untuk menghadapinya. Tidak melulu bermakna reaktif atau defensif, melainkan ‘jurus cerdas’ untuk menjaga NKRI dan kerukunan hidup beragama," jelasnya.
Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menegaskan, kerukunan hidup beragama menjadi buah dari penguatan moderasi beragama.
Dengan terbangunnya moderasi beragama, maka kemajemukan Indonesia dapat terkendali, keharmonisan terwujud, dan upaya-upaya pembangunan untuk kemajuan bangsa dapat terus dilakukan.
"Masjid menjadi salah satu fokus penting penguatan moderasi karena di masjid-lah umat beragama secara rutin berkumpul. Saya sering mengatakan masjid sebagai Mega Pesantren, tempat di mana jutaan umat Islam beribadah dan menambah ilmu tiap harinya, sehingga masjid harus menjadi sarana edukasi keagamaan yang moderat," pungkasnya Kamaruddin.
Artikel Terkait
Artis Cucu Penjual Minyak Tanah Ini Sekarang jadi Sultan, Punya Masjid Pribadi hingga Lapangan Golf di Rumah
Beredar Tabloid Kampanye Anies Baswedan di Masjid, Ini Tanggapan PCNU Malang dan Kemenag
Suaminya Dikabarkan Selingkuh, Ayu Dewi Justru Berdoa Agar Regi Datau Bisa Bangun Masjid, Ini Sebabnya
Kubah Masjid Islamic Center Jakarta Kebakaran! 10 Unit Damkar Turun ke TKP
Terkuak Penyebab Kubah Masjid Islamic Center Terbakar, 4 Orang Telah Diamankan Polisi