AYOJAKARTA.COM -- Kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua masih terus berjalan, fakta tembak-menembak antar polisi pun semakin terbantahkan.
Hal itu terlihat saat para saksi yang dihadirkan di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mulai menyudutkan pihak Ferdy Sambo.
Sebelumnya Ferdy Sambo menyebutkan bahwa telah terjadi tembak menembak antara Brigadir Yosua dengan Bharada Eliezer. Namun pernyataan yang diberikan oleh para saksi pun seakan menepis semua itu.
Baca Juga: Warganet Dibuat Merinding, Ridwan Soplanit Tanya ke Ferdy Sambo: Kenapa Kami Harus Dikorbankan?
Dilansir dari AyoJakarta.com dari kanal YouTube metrotvnews pada Selasa, 29 November 2022, Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri menanggapi terkait perbedaan kesaksian dari masing-masing saksi yang disampaikan di persidangan.
Menurutnya hakim pada saat membuat suatu keputusan akan mengatakan terbukti sah dan meyakinkan berdasar pada hasil dari persidangan yang telah digelar selama ini.
"Hakim ketika membuat keputusan akan mengatakan terbukti sah dan meyakinkan, sah berarti mengandalkan kebenaran alat bukti. Nah, barusan sudah dikatakan bahwa ada satu alat bukti yaitu senjata yang sudah tidak lagi bisa ditemukan," ujar Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri.
Baca Juga: Mengaku Tak Tahu Kejadian di Duren Tiga Lebih Awal, Ferdy Sambo Bilang Begini Kepada Arif Rachman
"Jadi terkait dengan sah katakanlah sedikit gamang, tinggal lagi pada meyakinkan, meyakinkan memang menyangkut pada proses berpikir hakim, kesanggupan hakim," kata Reza.
Kemudian, Reza pun menjelaskan dan mengurai kembali kronologi berdasarkan persidangan dan kesaksian yang telah berjalan hingga saat ini. Ia pun memulai dengan suatu tingkat kemungkinan besar yang dilakukan oleh keenam pelaku tersebut.
"Di TKP atau di ruangan itu, kita anggaplah ada ada enam orang yaitu Brigadir Yosua, Richard Eliezer, Ricky Rizal, Kuat Maruf, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Kita tinjau satu-persatu probabilitasnya alias peluangnya," ujar Reza.
"Pertama, Brigadir Yosua tampaknya tidak mungkin menembak dirinya sendiri, jadi kita singkirkan. Kedua Richard Eliezer sudah mengaku melakukan penembakan degan lima tembakan," ujar Reza.
Selanjutnya, Reza menilai bahwa kemungkinan sisa dua tembakan dari tujuh luka tembak itu tidak mungkin dilakukan oleh Kuat Maruf mengingat latar belakangnya sebagai seorang sipil yang tidak memiliki kemampuan menembak.
Artikel Terkait
Ferdy Sambo Disebut Marah dan Menangis Oleh Saksi Arif Rahman, Apa Alasannya?
Takut Tersudut? Ferdy Sambo Disebut Marah Besar Saat CCTV Diantar ke Polres Jaksel
Viral Video Rekaman CCTV Duren Tiga Saat Pistol Ferdy Sambo Terjatuh Jelang Eksekusi Brigadir J
Ferdy Sambo Nangis Usai Melihat Rekaman CCTV, Ini Penjelasan Arif Rachman yang Campur Aduk
Ronny Talapessy Sebut Kedekatan Emosi Ricky Rizal dengan Ferdy Sambo, Tau Perihal Rencana Buruk untuk Yosua