AYOJAKARTA.COM---Richard Eliezer disebut-sebut sebagai seorang robot yang dirancang untuk menjalankan perintah tanpa boleh berpikir terlebih dahulu.
Hal ini disampaikan oleh Mantan Kepala BAIS TNI, Soleman B Ponto dalam sebuah obrolan tentang kasus Ferdy Sambo, khususnya berkaitan dengan nota pembelaan dari terdakwa.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto mengkritisi Ferdy Sambo yang melimpahkan kesalahannya kepada Richard Eliezer.
Melalui program Obrolan Malam di kanal YouTube BeritaSatu, Soleman menyinggung tentang satuan Brimob yang menaungi Richard Eliezer.
Menurutnya, satuan polisi Brimob yang mewadahi Richard Eliezer memiliki suasana yang berbeda dengan satuan polisi lalu lintas.
"Eliezer ini adalah Bharada yang pangkatnya paling rendah di Brimob. Brimob ini adalah satuan semi-militer, beda sama polisi lalu lintas," ucap Soleman, dikutip pada Rabu (25/1/2023) dilansir dari metro.suara.com dalam artikel Ferdy Sambo Ngotot Cuma Perintahkan Hajar, Eks Bos BAIS TNI: Richard Eliezer Memang Didesain Tembak Mati
Ia kemudian mengatakan bahwa sebagai seorang Bharada, Richard Eliezer harus patuh atas segala perintah dari Ferdy Sambo.
Artikel Terkait
Waduh! Putri Candrawathi Berniat Bunuh Diri karena Tak Kuat Lagi Mendapat Kecaman, Sosok Ini Beri Harapan
Ferdy Sambo Malah Curhat Saat Bacakan Nota Pembelaan, Pakar Hukum Pidana: Hakim Bukan Biang Gosip!
Buntut Tuntutan 12 Tahun Bagi Richard Eliezer, 18 Januari Akan Diperingati Sebagai Hari Patah Hati Bagi NKRI?
Soleman B Ponto Ungkap Richard Eliezer Miliki Pangkat Sangat Rendah yang Mengharuskan Tak Boleh Berpikir
Ferdy Sambo Akui Dapat Hukuman dari Publik, Pakar Hukum Pidana: Wajar, Resiko Melakukan Perbuatan Pidana!
Bill Gates Menarik Diri dari Pertemuan WEF 2023, Benarkah?
Rezeki Luas, Hutang Lunas! 3 Amalan Menurut Mbah Moen yang Hanya Dilakukan Diwaktu Subuh Saja
Kemenag Gelar Media Gathering soal Biaya Haji 2023, Dirjen PHU: Ini Demi Keadilan dan Keberlanjutan Jamaah