AYOJAKARTA.COM -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas bantuan dalam pencarian dan penyelamatan pasca gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Antakya, Turki.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Indonesia Urban Search and Rescue (USAR) di Antakya pada Senin (20/2), Presiden Erdogan menyampaikan apresiasi atas kedatangan tim bantuan Indonesia.
Tim INASAR, yang dipimpin oleh Yopi Hariyadi, dilaporkan membawa peralatan medis dan anjing pencari SAR.
Baca Juga: Turki Kembali Diguncang Gempa 6.4 M, Menewaskan 9 orang Dan Luka 294
Lebih dari 20 tim pencarian dan penyelamatan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Australia, Swiss, dan Argentina, telah berpartisipasi dalam upaya penyelamatan setelah gempa bumi terjadi.
Tim INASAR berjumlah 48 personel, dilengkapi dengan dukungan 1 anjing SAR dan 2 K-9, dan telah bersertifikasi oleh International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) sejak 2019.
Koordinasi dan pengawasan upaya pencarian dan penyelamatan saat ini sepenuhnya di bawah Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD).
Tim INASAR mendirikan pos mereka di Hatay Expo, Antakya, Provinsi Hatay, dan siap membantu dalam upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Update! Terjadi Gempa Susulan Turki M 6.4, Ditemukan 6 Orang Tewas dan 326 Luka-luka
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi bantuan dari Indonesia dalam upaya pencarian dan penyelamatan setelah gempa bumi dengan kekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Antakya, Turki.
Dalam pertemuan tertutup pada Senin (20/2), Presiden Erdogan menyambut perwakilan Indonesia Urban Search and Rescue (USAR) dan menyatakan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
"Kami menyampaikan atas nama bangsa Indonesia, ini merupakan suatu kehormatan dapat membantu saudara kami masyarakat Turki. Indonesia juga membawa tim EMT untuk memberikan bantuan medis," ujar Yopi kepada Presiden Erdogan dikutip AyoJakarta.com dari kemlu.go.id.
Baca Juga: Turki Diguncang Gempa Susulan Bermagnitudo 6,4! Terbesar Sejak Gempa Mematikan Dua Pekan Lalu!
Tim INASAR yang dikirim oleh Pemerintah Indonesia, dengan dukungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), telah bergabung dengan lebih dari 20 tim pencarian dan penyelamatan dari berbagai negara, termasuk Swiss, Australia, dan Argentina.
Artikel Terkait
Sudah 37 Ribu Lebih Korban, Inilah 7 Penyebab Gempa Bumi Turki yang Menelan Begitu Banyak Korban
Bangun Rumah Sakit Lapangan di Turki, Relawan Indonesia Menemui Kendala ini Selama Menjalani Misi Kemanusiaan
Update: Dua Jenazah WNI Korban Gempa Turki M7.8 Berhasil Diidentifikasi oleh Tim DVI Polri
Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama Diduga Hilang di Turki, Ternyata Namanya Tak Ada Dalam Manifes Pesawat
Update Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas Diperkirakan Capai 46.000 Jiwa
Soal Dosen UII yang Dilaporkan Hilang di Turki, Polisi Sebut Keberadaannya Sudah Terdeteksi dan Berada di Sini
Dianggap Pertanda, ada Tiga Fenomena Tidak Biasa yang Terjadi Sebelum Turki Berduka Akibat Peristiwa Gempa
Turki Diguncang Gempa Susulan Bermagnitudo 6,4! Terbesar Sejak Gempa Mematikan Dua Pekan Lalu!
Update! Terjadi Gempa Susulan Turki M 6.4, Ditemukan 6 Orang Tewas dan 326 Luka-luka
Turki Kembali Diguncang Gempa 6.4 M, Menewaskan 9 orang Dan Luka 294