AYOJAKARTA.COM – hacker yang namanya sempat tenggelam sekitar Bulan September 2022, Bjorka, telah kembali.
Tidak tanggung-tanggung, Bjorka mengklaim telah mencuri 19 juta data dari BPJS Ketenagakerjaan atau setara 5GB, dan dijual melalui forum breached.vc.
Dikutip melalui channel telegram resmi Bjorka oleh AyoJakarta.com, ia mengungkapkan bahwa ia berhasil mengambil data 19 juta pengguna BPJS Ketenagakerjaan yang ia simpan pada file sebesar 5 GB.
“19 Juta data BPJS Ketenagakerjaan, Organisasi pemerintah yang menyediakan layanan kesejahteraan pekerja. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan merupakan pengganti PT Jamsostek (Persero). Tugasnya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia, baik tenaga kerja formal maupun informal,” tulis Bjorka dalam deksripsi postingannya..
Tampak data pribadi seperti, NIK, nama lengkap, nomor HP, alamat e-mail, dan lainnya terlihat melalui tangkapan layar yang beredar.
Tidak hanya itu, Bjorka juga memberikan 100rb data sampel gratis untuk marketing penjualan data di forum tersebut.
Selain itu hal ini membuat postingan Bjorka di forum tersebut kembali viral di Twitter, seperti yang ditulis oleh @p4c3n0g3.
“Bjorka kembali lagi! Kemaren tanggal 12/03/23 Bjorka mengklaim memiliki 5GB data @BPJSTKinfo. Ada 100k sampel data yang berisi NIK, NAMA LENGKAP, TGL LAHIR, ALAMAT, NO HP, EMAIL, JENIS PEKERJAAN, NAMA PERUSAHAAN, dll. Sampel data yang diberikan berasal dari provinsi DI Aceh.
Pertanyaannya kenapa Bjorka baru muncul sekarang ketika lagi rame-rame mengekspos pejabat-pejabat korup?” Tulis Mario dengan akun @p4c3n0g3.
Mario pun mencoba mencocokkan data yang ada dengan aplikasi pelacak nomor telepon dan menghasilkan data yang tidak semuanya valid. Tentu saja, data yang ia periksa tidak semua dari 100 ribu sampel gratis tersebut.
Hal ini membuat BPJS Ketenagakerjaan melalui Twitter resminya buka suara. @BPJSTKinfo mengungkapkan bahwa kebocoran data tersebut masih dalam penelusuran.
“Hai Sahabat. Kami sedang melakukan koordinasi dan investigasi terkait kebenaran informasi adanya peretasan data, bersamaan dengan itu kami juga melakukan peningkatan keamanan sistem teknologi informasi sebagai tindakan preventif,” tulis akun @BPJSTKinfo.
Artikel Terkait
ASN Pajak Ketar-Ketir! Ini Alasan Sri Mulyani Minta PPATK Bongkar Data Transaksi Janggal Rp300 T di Kemenkeu
Kata-Kata Ini Dilarang Keras Jika Ingin Dana KUR Cair!
Catat! Lowongan Pekerjaan PT Bank Mandiri Taspen, Terbuka Untuk Dua Posisi
Duh! Saldo Masih Kosong Padahal Sudah Ada Informasi Bansos PKH dan BPNT Cair, Ternyata Begini Penjelasannya!