AYOJAKARTA.COM - Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto menjelaskan bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Pangandaran dengan magnitudo 4.3 tidak berpotensi tsunami.
Dikutip AyoJakarta.com dari balai2.bmkg.go.id, Hartanto menjelaskan kronologi kejadian dan parameter gempa bumi Pangandaran pada Selasa 10 Januari 2023.
"Hari Selasa 10 Januari 2023 pukul 16:23:19 WIB wilayah wilayah KAB-PANGANDARAN-JABAR dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,3," tulis Hartanto.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.11° LS dan 107.95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 Km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR pada kedalaman 26 km," sambungnya.

Baca Juga: Pagandaran Jabar Diguncang Gempa Bumi Tektonik M 4,3, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Hartanto menyampaikan bahwa gempa bumi Pangandaran magnitudo 4.3 terjadi akibat adanya aktivitas subduksi pada Lempeng Indo-Austrilia dengan Lempeng Eurasia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Lempang Eurasia," ujar Hartanto.
Berdasarkan data tingkat guncangan (shakemap) dari BMKG dan juga berdasarkan laporan dari masyarakat, daerah yang terdampak gempa bumi dapat dirasakan hingga di wilayah Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran dengan Skala Intensitas II-III MMI.
Pada skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang hingga getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi Tektonik Berpusat di Laut Guncang Kabupaten Pangandaran M 4,3
Hasil pemodelan gempa bumi Pangandaran ini, menurut BMKG tidak berpotensi tsunami.
Sampai pukul 16.46 WIB WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Masyarakat di wilayah Kabupaten Pangandaran agar berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
BMKG juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta terus memantau informasi yang dipublikasikan melalui kanal komunikasi resmi milik BMKG.***
Artikel Terkait
Catatan Sejarah Gempa Merusak Wilayah Maluku Barat Daya, Terjadi Sejak Tahun 1983 dengan Magnitudo 7,1
BMKG Akhiri Peringatan Tsunami, Gempa Maluku 7,9 Magnitudo Dini Hari Selasa, 10 Januari 2023
Jayapura Diguncang Gempa Lagi, BMKG Sebut Pusat Gempa Berada di Laut 19 Km
BREAKING NEWS: Gempa Bumi Tektonik Berpusat di Laut Guncang Kabupaten Pangandaran M 4,3
Pagandaran Jabar Diguncang Gempa Bumi Tektonik M 4,3, Ini Penyebabnya Menurut BMKG