Kenapa Proyek Food Estate Jowoki Terancam Gagal? Ini Alasannya!

- Selasa, 24 Januari 2023 | 12:55 WIB
Ilustrasi | Pembukaan lahan hutan untuk proyek food estate di Sepang, Gunung Mas, Kalimantan Tengah. (Muhamad Habibi/Save Our Borneo/Greenpeace)
Ilustrasi | Pembukaan lahan hutan untuk proyek food estate di Sepang, Gunung Mas, Kalimantan Tengah. (Muhamad Habibi/Save Our Borneo/Greenpeace)

AYOJAKARTA.COM - Program untuk menciptakan lumbung pangan yang telah berjalan beberapa tahun kini mengalami masalah serius. Menurut Komisi IV DPR bidang pertanian proyek food estate pemerintahan Jokowi teramcam gagal.

Alih-alih menyelesaikan masalah, program ini justru menambah sumber masalah baru. Lumbung pangan tidak tersedia malah dibeberapa daerah menjadi limbung.

Dikutip Ayojakarta.com dari greenpeaceid bahwa di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kementerian Pertahanan telah membuka lahan masyarakat 31.000 hektare (Ha). Namun sejak 2021 600 Ha yang dibuka untuk menanam singkong belum juga bisa dipanen setelah dua tahun.

Baca Juga: Putri Kerajaan Arab Ditipu Miliaran Rupiah oleh Ibu dan Anak Asal Bali

Menurut seorang warga yang diwawancarai ternyata hutan yang dibuka tersebut tidak cocok untuk ditanami singkong.

"Sebab tanahnya berpasir dan sangat dangkal, serta erosi parah jika vegetasi penutupnya hilang," ungkapnya (greenpieceid).

Ketakutan tersebut menjadi kenyataan. Pasalnya, pada akhir tahun lalu ketika hujan turun di area perkebunan singkong desa mereka harus terendam banjir.

Baca Juga: Ngeri! Wowon CS Pembunuh Berantai Sembilan Orang! 

Tidak hanya itu, di Kabupaten Pulang Pisang dan Kabupaten Kapuas, sawah baru yang diberlakukan tidak dapat menggantikan sistem tradisional masyarakat adat Dayak Ngaju, yang melarang mereka membuka lahan dengan cara membakar yang telah dipraktikkan secara turun-temurun.

Hal itu menyebabkan krisis multidimensi di perdesaan juga melemahkan ketahanan pangan.

Dibeberapa daerah seperti di Merauke food estate telah memicu kerentangan pangan dan kesehatan asli orang Papua. Terbukti harga pangan menjadi tinggi dan menyebabkan masalah lain lagi, yaitu masyarakat kekurangan gizi.

Baca Juga: Tampak Baik, Sifat Asli Jhon Lbf Dibongkar Eks Karyawan!

Akibat ketersediaan pangan yang telah berkurang karena sebagian hutan mereka telah dikonversi untuk proyek food estate, masyarakat Merauke mengalami pergeseran pola pangan ke nasi dan mie instan. (greenpieceid)

Hal tersebut pun terjadi di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, proyek food estate di sana juga mengalami beberapa masalah karena bawang merah, bawang putih dan kentang yang di tanami kurang produktif.

Halaman:

Editor: Scolastika Novena M. P. K.

Sumber: Instagram, Greenpeace Indonesia, Instagram @greenpeaceid

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X