Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Fadli Zon: FIFA Harusnya...

- Jumat, 31 Maret 2023 | 19:24 WIB
Fadli Zon (Instagram @fadlizon)
Fadli Zon (Instagram @fadlizon)

AYOJAKARTA.COM - Emosi sedih dan marah kini menyatu dalam hati masyarakat usai Indonesia dinyatakan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebagaimana diketahui, pada Rabu (29/3/2023) FIFA mengumumkan bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 tahun ini.

Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah acara internasional ini membuat sejumlah pihak termasuk para pemain sepak bola Indonesia patah hati.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bongkar Kerugian Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Capai Triliunan?

Bahkan, beberapa tokoh publik pun juga ikut mengungkapkan kekecewaan atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah.

Salah satu tokoh publik yang turut memberikan suara usai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon.

Melalui akun Instagram pribadinya, Fadli Zon memberikan pandangannya terkait FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri 2 Instruksi ke Erick Thohir Terkait Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Menurut Fadli Zon, FIFA seharusnya bisa memposisikan diri sebagai penengah.

Fadli Zon berpandangan bahwa FIFA tidak seharusnya memaksakan aturannya pada posisi yang lebih tinggi dari hukum hingga konstitusi negara.

“Sebagai organisasi sepakbola sejagat, FIFA mestinya bisa mengakomodasi kepentingan semua negara, termasuk memahami bahwa bagi sejumlah negara, terutama sebagian negara muslim, Israel bukan hanya sekadar isu olahraga, melainkan merupakan isu politik dan kemanusiaan yang serius,” kata Fadli dikutip AyoJakarta.com dari Instargram @fadlizon pada Jumat (31/3/2023).

Baca Juga: Gantikan Indonesia, FIFA Resmi Tetapkan Argentina Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

“Sehingga, tak seharusnya FIFA menempatkan atau memaksakan aturannya pada posisi lebih tinggi daripada aturan hukum, bahkan konstitusi sebuah negara,” sambungnya.

Mengenai hal tersebut, ia pun menilai bahwa FIFA menerapkan standar ganda dalam politik sepak bola.

Halaman:

Editor: Desi Kris

Sumber: Instagram @fadlizon

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X