AYOJAKARTA.COM - Ujian, penderitaan, kesenangan, kemewahan merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Ujian maupun kemewahan dunia sifatnya hanyalah sementara sekaligus jalan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Manusia seringkali putus asa dengan ujian yang berat ataupun terlena dengan banyak kenikmatan hidupnya.
Baca Juga: Apakah Kredit Rumah dengan Sistem KPR Itu Riba? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Menurut Islam
Semakin besar ujian yang Allah SWT. berikan, maka semakin besar pula pahala yang dijanjikan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW. bersabda:
"Sesungguhnya besar pahala sesuai dengan besarnya ujian. Apabila Allah SWT telah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang menerimanya, maka akan mendapatkan ridho-Nya. Apabila marah-marah, maka akan mendapat murka-Nya." (HR. Tirmidzi).
Dikutip Ayojakarta.com dari akun Youtube Ciknang Multimedia, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan:
"Allah akan menguji dengan kemiskinan, keluarga, kesehatan, dan diberikannya rasa sakit, kemudian Allah akan menghilangkannya, sampai dia berjalan di atas muka bumi dengan tidak ada dosa, bersih sebersih-bersihnya," jelas Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Mau Dagangan Laris Manis? Ustadz Abdul Somad: Lakukan Amalan Ini Setiap Pagi Sebelum Buka Toko
Allah menguji manusia untuk menaikan derajatnya, menghilangkan dosanya, serta membuatnya sabar, dan ketika dia telah bersabar Allah memberikannya balasan yang tidak dapat dihitung oleh manusia.
"Namun manusia seringkali berpikir terbalik, memandang inilah orang yang terlaknat karena sering sakit, banyak kesulitan-kesulitan, kesusahan dalam hidupnya,"kata Ustadz Abdul Somad.
"Sebenarnya orang yang terlaknat adalah orang yang ketika diberikan nikmat, mereka menganggap menyangka itu nikmat padahal itu hanyalah azab Allah yang tertunda,"lanjutnya.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Qurán surat Al An'am ayat 44.
“Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.”
Kenikmatan yang ada dalam diri mereka sebenarnya merupakan istidraj atau azab yang berupa kenikmatan, tanpa mereka sadari, mereka sedang dipermainkan Allah SWT.
Artikel Terkait
Road to Ramadan 2023: Yuk, Isi Ramadan dengan Usaha Modal Minimal Hasil Maksimal, Siap-siap Laris Manis!
Tak Tahu Malu! Sultan Akhyar Tolak Tawaran Kerja dari Jhon LBF, Malah Minta Hal Ini ke Raffi Ahmad
Perlu Waspada! Ada 13 Titik Gempa Megathrust dan 295 Sesar Aktif Tersebar di Indonesia, Berikut Wilayahnya
Bocoran Perjanjian Tertulis Anies, Prabowo dan Sandiaga Uno Saat Pilgub DKI 2017: Menunggu Fadli Zon Bicara