AYOJAKARTA.COM - Ahli hukum pidana, Albert Aries menyoroti isi dari pleidoi yang disampaikan oleh penasihat hukum Richard Eliezer alias Bharada E.
Menurutnya ada beberapa hal yang menarik, salah satunya tentang Richard Eliezer yang tidak minta dibebaskan dalam nota pembelaan.
“Ada hal yang menarik yang saya dengar kemarin dalam penutup dari pleidoi yang disampaikan oleh penasehat hukum Richard Eliezer,” ujar Albert Aries dikutip AyoJakarta.com melalui YouTube KOMPASTV, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga: Intip Profil Albert Aries, Saksi Ahli yang Berpendapat Eliezer Bisa Bebas Jerat Pidana
“Kita tidak meminta putusan bebas, sekali lagi saya katakan, mereka tidak meminta putusan bebas tetapi meminta putusan lepas,” imbuhnya.
Ahli hukum pidana mengungkapkan maksud dari meminta lepas yakni bahwa menurut penasehat hukum Richard Eliezer, perbuatan yang dilakukan sudah terbukti tetapi bukan merupakan perbuatan pidana.
Menurutnya baik itu alasan pembenar ataupun alasan pemarah. Sehingga yang bisa ditarik dari kesimpulan apa yang disampaikan dari kuasa hukum Bharada E ada dua.
Yang pertama, Richard Eliezer telah mengakui perbuatannya, tetapi dalam konteks penyertaan terdakwa adalah orang yang disuruh melakukan.
Sehingga menurut Albert Aries tidak memiliki pertanggungjawaban pidana.
Yang tidak kalah penting menurut Albert Aries, yaitu Richard Eliezer mengajukan pembelaan bahwa perintah yang diberikan oleh Ferdy Sambo.
Merupakan perintah yang mengandung tekanan moral yang tidak mungkin bisa dihindari dan diabaikan, serta ditolak. Sehingga Bharada E terpaksa hanya bisa menjalankan perintah tersebut.
Artikel Terkait
Berharap Ronny Talapessy Bisa Bela Richard Eliezer di Sidang Pledoi, Albert Aries: Tunjukkan Kekeliruan
Mengaku Kaget, Ahli Pidana Albert Aries Ungkap Idealnya Tuntutan Hukum untuk Richard Eliezer
Tuntutan Terhadap Bharada E dan Putri Candrawathi Disorot Negatif, Albert Aries: Gambaran Jujur Masyarakat
Kaget Richard Eliezer Mendapat Tuntutan 12 Tahun Penjara, Albert Aries: Paling Tidak Berkisar 5 Tahun
Albert Aries Tanggapi Sidang Richard Eliezer yang Riuh: Gambaran Jujur Masyarakat Mana yang Adil dan Tidak