Kominfo Bakal Minta Keterangan Telkom Terkait Dugaan Kebocoran Data Pelanggan IndiHome

AYOJAKARTA.COM— Melalui siaran pers NO. 339/HM/Kominfo/08/2022 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menduga adanya Kebocoran Data Pelanggan Layanan IndiHome, PT Telkom Indonesia (Persero).

Dalam kasus kebocoran data ini pihak Kemenkominfo sedang melakukan pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut.

Baca Juga: Sejarah dan Cara Bermain Geomungo, Alat Musik Tradisional Korea yang Dimainkan Jisoo BLACKPINK di Pink Venom

“Kemenkominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dengan dugaan insiden,” kata Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo melalui siaran pers, Minggu (21/8/2022) yang dilansir dari kominfo.go.id.

Kominfo juga menyatakan akan segera memanggil pihak manajemen Telkom, selaku perusahaan induk, untuk dimintai keterangan soal insiden kebocoran data pelanggannya. 

Tak hanya itu, Kominfo bakal meminta Telkom memberikan informasi terhadap langkah apa yang mereka lakukan untuk menindaklanjuti laporan ini.

Serta mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan perlindungan data.

Baca Juga: Cara Daftar, Syarat Tinggal dan Fasilitas di 12 Rusunawa di Jakarta 2022

“Kemenkominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Semuel.

Diketahui masalah kebocoran data pelanggan ini berawal dari cuitan Twitter bernama Teguh Aprianto. Ia mencuit tentang dugaan kebocoran data pelanggan dan bahkan dibagikan gratis.

Pemilik akun @secgron ini, pada Minggu (21/8/2022) mencuit sebagai berikut. “Sekarang 26 juta browing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK,”cuitnya dalam @secgron.

Baca Juga: Teka Teki Bunker Berisi Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo, Begini Jawaban Polri!

Ironisnya 26 juta data browsing history alias histori pencarian ini berikut keyword, user info mencakup email, jenis kelamin, nama , bahkan NIK pelanggan yang bersangkutan.

Sehingga dijelaskannya, bila browsing history dan segenap perangkap identifikasi ini diketahui orang tak bertanggung jawab dan dipergunakan untuk hal yang buruk, maka akan sangat merugikan.