Ustad Adi Hidayat: Dahsyatnya Dzikir Nabi Yunus Biar Doa Cepat Terkabul

- Jumat, 4 November 2022 | 06:47 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat

AYOJAKARTA.COMUstad Adi Hidayat (UAH) dalam penggalan video ceramahnya bercerita tentang Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan dan terus berzikir yang bisa kita amalkan untuk mempercepat doa terkabul.

Dalam penjelasannya, Ustad Adi Hidayat (UAH) bahwa semua doa yang termaktub dalam Al Quran adalah istimewa dan memiliki peruntukan sendiri sesuai dengan kebutuhan kita.

Kemudian Ustad Adi Hidayat mengungkapkan satu ayat dalam Al Quran yang dapat menjadi inspirasi dan diterapkan dalam kehidupan umat Islam, termasuk saat hendak berinteraksi dengan kitabullah itu.

doa tersebut, menurut UAH, tercantum dalam Al Quran surat ke-21, Al Anbiya, ayat 87—88 yang menceritakan tentang kisah Nabi Yunus. Di ayat-ayat sebelumnya, yakni ayat 83—84, yang dibahas adalah kisah Nabi Ayub dan ayat 85—86 berkisah tentang Nabi Zakaria.

“Ayat 86-87 kemudian masuk ke kisah Nabi Yunus. La ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu minazh zhalimiin,” ungkap Ustad Adi Hidayat.

Dalam penggalan video tersebut, UAH menganjurkan jemaahnya untuk mendawamkan atau membiasakan membaca doa tersebut, termasuk kalau kita ingin berusaha atau ingin berinteraksi dengan kebaikan.

“Kayak kita misalnya mau coba menghafal Quran. Kayak kita mau coba membaca Quran dengan baik. Atau kita coba misalnya mendapatkan kesuksesan dalam pekerjaan. Atau kita mengatasi gangguan dalam kehidupan…. Ini masuk semua,” ujar Ustad Adi Hidayat.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Mbah Moen Pernah Iri dengan yang Orang 'Bodoh', Apa Maksudnya?

Menurut UAH, ada tiga bagian penting yang perlu digarisbawahi dalam dzikir Nabi Yunus tersebut.

Pertama, la ilaha illa Anta. Kedua, subhanaka Ketiga, inni kuntu minadzh dzalimiin

Pertama, kalimat la ilaha illa Anta atau la ilaha illallah, menurut UstadzAdi Hidayat, adalah dasar dari seluruh kehidupan.

“Dahsyatnya kalimat ini. Dari kalimat inilah kita tercipta. Dari kaimat inilah kita untuk diminta beribadah. Tujuan kita beribadah kepada Allah SWT untuk la ilaha illallah. Hadirnya kita di sini, hidup di dunia, la ilaha illallah,” tutur UAH.

Jadi kalau kita berdoa menggunakan satu kalimat itu kepada Allah, seakan-akan kita mengatakan:

“Ya Allah, bukankah dengan kalimat ini, bukankan dengan kata ini aku dihidupkan untuk beraktivitas? Bukankah dengan kata ini aku diminta untuk beribadah? Bukankah dengan kata ini aku diminta berjuang sampai wafat? Maka dengan semua keistimewaan di kata ini Ya Allah, mohon kabulkan, aku ingin meminta sesuatu.”

Halaman:

Editor: Eries Adlin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X