Richard Eliezer Disebut Sebagai Eksekutor Pembunuhan Yosua, Ronny Talapessy Tak Terima: Keadilan Telah Dilukai

AYOJAKARTA.COM - Menanggapi tuntutan 12 tahun penjara yang diberikan Jaksa Penuntut Umum kepada Richard Eliezer, Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa keadilan untuk kliennya itu telah dilukai.

Maka dari itu, ia bersama dengan Richard Eliezer akan mengajukan nota pembelaan atau pleidoi, Rabu 25 Januari 2023 mendatang.

Dalam hal ini, Ronny Talapessy juga menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga poin yang akan dibahas dalam pleidoi atau nota pembelaan terkait tuntutan hukuman kepada Richard Eliezer.

Ia juga menjelaskan bahwa pleidoi tersebut akan disiapkan timnya berdasarkan fakta-fakta yang ada di persidangan sebelumnya.

"Dialah yang mengungkapkan fakta yang terjadi," kata Ronny Talapessy.

Baca Juga: Heboh Isi Surat Cinta Syarifah Ima Syahab, Rela Mati dan Menikah dengan Ferdy Sambo Meski Orang Tua Tak Setuju

Ronny Talapessy juga menyebutkan tentang adanya relasi kuasa yang dimiliki Ferdy Sambo ketika pembunuhan terjadi yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

"Terkait relasi kuasa pun sudah terungkap dalam persidangan," jelas Ronny Talapessy.

Ronny Talapessy juga meyakini bahwa Richard Eliezer hanya alat yang digunakan Ferdy Sambo untuk membunuh Yosua pada 8 Juli 2022 silam.

"Dia sebagai alat itupun juga sudah terungkap dalam persidangan. Ada yang menyuruh, Richard Eliezer ini sebagai alat di mana itu sudah diungkapkan oleh ahli pidana dari jaksa penuntut umum yang menyebutkan bahwa alat tidak bisa diminta pertanggungjawabannya," kata Ronny Talapessy dikutip ayojakarta.com dari YouTube kompastv, Senin (23/1/2023). 

Baca Juga: Bukan Main! Kamaruddin Simanjuntak Bertekad Menjadi Presiden 2024: Saya Rampas Harta Mafia, Kemudian ...

Ia juga menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukan hanya dari saksi ahli pidana yang dihadirkan JPU saja, namun juga dari saksi ahli pidana pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Kasus pembunuhan ini terungkap setelah Richard Eliezer mengaku bahwa tidak ada baku tembak antara dirinya dan Brigadir Yosua.

Namun yang ada ialah penembakan yang sudah direncanakan Ferdy Sambo dan hal itu terungkap pada 6 Agustus 2022.