Operator SPBU Diberhentikan karena Berselisih Paham dengan Customer, Kang Dedi Mulyadi Cari Solusi

AYOJAKARTA.COM – Belum lama ini jagat maya sempat digemparkan dengan kabar operator SPBU perempuan yang berselisih paham dengan customer.

Akibat perselisihan tersebut, antara Operator SPBU dengan customer nyaris terjadi aksi kekerasan fisik.

Kejadian yang dialami Operator SPBU bernama Winda tersebut terekam jelas dalam kamera pantau hingga kemudian viral.

Baca Juga: Begini Penampakan AG Saat Penyerahan Berkas Perkara ke Kejari Jaksel, 7 JPU Sertifikasi Khusus Anak Disiapkan

Sosok perempuan bernama Winda Rizkia yang merupakan warga Baleendah, Jawa Barat mendapat sorotan khusus dari Kang Dedi Mulyadi.

Pasalnya, baru belakangan ini diketahui bahwa Winda merupakan sosok penting dalam keluarganya yang hidup dalam keterbatasan.

“Kita ingin bicara dengan dia untuk mencari solusi, karena bagaimanapun dia adalah seorang pegawai perempuan yang harus menghidupi keluarga,” ujar Kang Dedi, seperti dikutip Ayojakarta pada Rabu, 22 Maret 2023 dari kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Saat Kang Dedi menemui Winda di salah satu rumah makan, kemudian diketahui rincian peristiwa yang terekam CCTV.

Baca Juga: CEK FAKTA: Mario Dandy dan AG Dituntut Jaksa dengan Vonis Mati Atas Kasus Penganiayaan David

Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa Winda sebelumnya juga sudah pernah berpengalaman kerja di SPBU lain, dan mencoba bekerja di bidang retail dan pelayanan.

Menurut cerita yang disampaikan oleh Winda, perselisihan terjadi karena ada sisa-sisa BBM jenis Pertalite yang mengucur dari ujung Nozzle Gun.

Sebelumnya, Winda juga menjelaskan bahwa proses pengisian BBM ke tangki konsumen yang datang bersama anak perempuannya sudah sesuai dengan SOP.

“Dari nol sudah sampai ke dua puluh ribu, tapi pas Nozzle ditarik dari mulut tangki masih ada minyak yang keluar, paling 8 sampai 10 tetes,” terang Winda kepada Kang Dedi.

Setelah terjadi perdebatan dengan konsumen, Winda yang berusaha tetap melayani konsumen lain justru mendapatkan kalimat kasar dari konsumen.