Soleman B Ponto Yakin Richard Eliezer Benar Diperalat Ferdy Sambo: Karena Dia Tahu Sifat Brimob

AYOJAKARTA.COM – Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Laksamana Muda (Purn.) Soleman B Ponto memberikan pendapatnya mengenai Richard Eliezer.

Seperti yang diketahui, Richard Eliezer menyampaikan bahwa dirinya oleh mantan majikannya, yakni Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan oleh Richard Eliezer saat membacakan pledoi atau nota pembelaan kasus pembunuhan Brigadir J pada Rabu, 25 Januari 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Juga: Richard Eliezer Lemas dan Pasrah Saat Pledoi Ditolak JPU, Ronny Talapessy: Kita Serahkan ke Majelis Hakim

“Di usia saya ini tidak pernah terpikirkan ternyata oleh atasan saya dimana saya bekerja memberikan pengabdian kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang saya sangat percaya dan saya hormati. Di mana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya ternyata saya diperalat, saya dibohongi, dan disia-siakan,” kata Eliezer seperti dikutip AyoJakarta.com dari kanal YouTube KOMPASTV pada Senin, 30 Januari 2023.

Dalam sebuah acara bertajuk Kontroversi, Soleman B Ponto yakin Richard Eliezer benar-benar diperalat oleh Ferdy Sambo.

Soleman berpendapat bahwa Ferdy Sambo memilih Eliezer sebagai eksekutor Brigadir J karena latar belakangnya.

Baca Juga: Disebut Tak Memiliki Dasar Yuridis, Jaksa Minta Kuasa Hukum Richard Eliezer Sampaikan Bukti dan Saksi

Seperti yang diketahui, Eliezer memiliki latar belakang Brimob dan sebelum terjerat kasus ini ia telah berpangkat Bharada Dua (Bharada).

Berbeda dengan Ricky Rizal yang merupakan anggota Polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka).

Soleman mengibaratkan bahwa seorang Ricky Rizal yang berprofesi sebagai Polisi masih bisa berpikir apabila ada kesalahan.

Namun, tidak untuk Eliezer karena menurutnya Eliezer memang dibentuk untuk tidak berpikir.

Baca Juga: Pledoi Ditolak, Kondisi Terkini Richard Eliezer Diungkap Ronny Talapessy: Dia Terima...

“Apapun kata yang keluar dari Sambo, sikat, tembak, hajar, satu tembak mati, titik. Tidak bisa (bermain kata-kata) karena desain dia sejak masuk sudah seperti itu, latihan-latihannya seperti itu, ketika ada perintah seperti itu di otaknya memang tidak boleh berpikir,” jelas Soleman.