AYOJAKARTA.COM - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mengaku sepanjang kariernya baru kali ini melihat terdakwa pembunuhan yang menjadi idola.
"Saya melihat suatu hal yang unik ya yang mungkin dalam sepanjang pengalaman saya. Saya belum pernah lihat ada tersangka atau terdakwa pembunuhan jadi idola. Bahwa cerita itu ada di negeri orang, kita pernah baca. Tetapi di Indonesia itu sepengetahuan saya itu yang pertama kali," kata Edwin Partogi.
Pasalnya, Richard Eliezer mempunyai banyak pendukung berkat kejujuran dan keberaniannya dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana yang didalangi oleh mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
"Mereka bukan hanya hadir untuk menunjukkan kepedulian, simpati kepada Icad karena jujurnya, tapi yang menurut saya lebih luar biasa lagi mereka menunjukkan sayang. Kenapa? Kita kalau sayang kan ngasih hadiah ya. Hadiah untuk Icad itu banyak sekali," ucap Edwin Partogi.
Edwin Partogi menjelaskan, hadiah yang diberikan pendukung Richard Eliezer harus melalui LPSK terlebih dulu, mengingat statusnya sebagai justice collaborator.
Hadiah yang diberikan para pendukung berupa jam tangan, sepatu, batik, selimut, kemeja dan lainnya yang menunjukkan rasa sayang publik kepada Richard Eliezer.
Selanjutnya, tuntutan 12 tahun penjara yang diterima Richard Eliezer membuat LPSK dan penasihat hukumnya terkejut.
Edwin Partogi mengatakan bahwa mantan ajudan Ferdy Sambo ini merupakan sosok yang matang karena mampu mengendalikan emosi.
"Walaupun terpukul ketika mendengar tuntutan itu, menurut saya ekspresinya nggak berlebihan. Dia juga menangis, tapi menurut saya dia bisa menahan dirinya. Tidak tersedu-sedu dan tidak terisak-isak. Jadi memang menurut saya secara mental dia matang," kata Edwin Partogi yang dikutip ayojakarta.com dalam tayanganYouTube Irma Hutabarat, Minggu (5/2/2023).
Kemudian ketika mendengar penuturan dari ibunda Richard Eliezer di mana ia meyakini bahwa polisi berpangkat Bharada ini merupakan anak yang baik.
Menariknya informasi yang didapatkan dari Rynecke Alma Pudihang, Edwin Partogi mengatakan kalau Richard Eliezer dulunya anak yang cengeng dibandingkan kakaknya.
"Icad itu cengeng waktu kecilnya," ungkap Edwin Partogi menirukan kata ibunda Richard Eliezer.
Artikel Terkait
Siap Datang Ke Jakarta! Ibunda Brigadir J Rosti Simanjuntak: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Dihukum Mati
Denny Darko Beberkan Rahasia Kotak Pandora Ferdy Sambo yang Tidak Bisa Dihukum Mati?
Jelang Vonis Hakim, Hard Gumay Ramal Nasib Ferdy Sambo dan Richard Eliezer, Bocorkan Jawaban Mengejutkan!
Terungkap! Sebelum Bharada E, Ternyata Sosok Ini Jadi Justice Collaborator yang Dirugikan, sampai Dihukum Mati
Vonis Untuk Bharada E: Ringan Seperti Feeling Mahfud MD, Tetap 12 Tahun atau Tambah Berat buat Richard Eliezer